Bunga Bangkai Raksasa Tumbuh di Hutan Haloban


Foto: Bunga Bangkai Raksasa (kanan) dipegang langsung oleh Ketua PPA-PT Yuri Arfa. (Dok. Pribadi)

Kibut atau bunga bangkai raksasa (Amorphophallus) tumbuh di hutan hujan tropis Haloban, Pulau Banyak Barat. Keberadaan bunga langka ini secara tidak sengaja ditemukan oleh Komunitas Pemuda Pecinta Alam (PPA) Pulau Tuangku bersama beberapa penjelajah.

"Ini yang namanya rizki. Lain yang ciri lain didapat," tutur Yuri Afra selaku ketua PPA Pulau Tuangku saat dikonfirmasi via pesan Facebook.

Yuri menuturkan, bahwa mereka melakukan ekspedisi ke Gunung Tiusa dan Gua Suang. Namun, gua tersebut tidak berhasil mereka capai. Lalu, kendati berputus asa, mereka menemukan pohon bunga bangkai raksasa yang masih muda.
Foto: Istimewa

Penemuan tibut tersebut sudah dua minggu yang lalu. Selain bunga tersebut, mereka juga menemukan air terjun 4 tingkat. Penemuan air terjun tersebut adalah yang pertama kali terjadi.

Yuri menambahkan, bahwa sekitar 3 minggu sebelumnya, bunga bangkai raksasa juga telah ditemukan oleh salah seorang penjelajah hutan, namun setelah mereka kunjungi ternyata bunga yang tumbuhan dari suku talas-talasan itu sudah mati.

Untuk melestarikan dan menjaga kelangsungan hidupnya bunga tersebut, Komunitas PPA-PT berinisiatif untuk memagari dan menyiangi semak dan rumput di sekitaran bunga tersebut, agar terhindar dari hama hutan, seperti babi.
Foto: Kibut atau bunga bangkai raksasa (Amorphophallus) dengan ketinggian rata-rata mencapai 2 - 6 meter. (Istimewa)

Komunitas PPA-PT dan beberapa penjelajah juga ingin membuka akses untuk lebih mudah dilalui bagi masyarakat atau wisatawan yang ingin menyaksikan secara langsung bunga tersebut.

Terakhir, Yuri berharap, dengan adanya penemuan bunga bangkai raksasa dan air terjun 4 tingkat tersebut bisa meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah Haloban, Pulau Banyak Barat ke depannya.

Komentar

Postingan Populer